facewoman

Tentang Prinsip AC Mobil


                

1). Pengkabutan dan Penguapan
Pada A/C. mobil udara didinginkan dengan
cara sebagai berikut:
• Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi
disimpan di dalam receiver.
• Selanjutnya cairan refrigerant dialirkan
melewati sebuah lubang kecil yang
disebut "Expansion valve". Saat ini, suhu
dan tekanan refrigerant berkurang dan
sejumlah cairan refrigerant berubah
menjadi gas.
• Refrigerant dengan suhu dan tekanan
rendah mengalir ke dalam evaporator. Di
dalam evaporator refrigerant menguap
dan mengambil panas dari udara
disekitarnya.

2). Bagaimana mengembunkan gas
HFC134a menjadi cairan.
Sistim A/C. tidak dapat mendinginkan udara
jika cairan refrigerant tidak menguap (lihat
perubahan cairan menjadi uap)
Untuk merubah uap refrigerant ke cairan
refrigerant, sebuah compressor digunakan
di dalam A/C. mobil.
Seperti diketahui, ketika gas dikompresi di
dalam compressor, suhu dan tekanan
bertambah. Sebagai contoh; saat gas
refrigerant dikompresi dari 2,1 Kg/Cm2 (0,21
PMa) ke 15 Kg/Cm2 (1,47 MPa), suhunya
juga bertambah dari 0 °C ke 80 °C (32 °F
ke 170 °F)
Titik didih refrigerant pada tekanan 15
kg/CmG (1,47 MPa) adalah 57 °C (135 °F).
Suhu dari refrigerant bertekanan tinggi (80
°C, 176 °F) lebih tinggi dari titik didihnya
(57 °C), dan lebih tinggi dari udara di
sekitarnya. Wujud refrigerant tetap dalam
bentuk gas.

3). Pengembunan gas HFC134a
Pada A/C mobil, refrigerant dengan
tekanan dan suhu tinggi berubah menjadi
cairan akibat pendinginan di condensor.
Dengan mengalirnya gas refrigerant bertekanan
tersebut ke condensor, gas
tersebut akan mengembun dan berubah
menjadi cairan. Saat itu suhu refrigerant
menjadi lebih rendah dari titik didihnya
(sekitar 57 °C). Cairan refrigerant yang
terbentuk mengalir kembali ke receiver.

4). Sirkulasi Refrigerant Pada A/C. Mobil
a. Pada keluaran compressor (discharge compressor), refrigerant 
bersuhu dan bertekanan tinggi mengandung panas yang diserap dari evaporator 
dan panas yang dihasilkan oleh compressor pada langkah tekan.
b. Gas refrigerant ini mengalir ke condensor, 
di dalam condensor diembunkan menjadi cairan refrigerant.
c. Cairan refrigerant ini mengalir ke receiver. Di receiver cairan disaring
 dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigerant untuk diuapkan.
d. Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi bersuhu
 dan bertekanan rendah dengan bentuk spray (kabut).
e. Refrigerant bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut 
mengalir ke dalam evaporator. Di evaporator refrigerant menguap dan
 mengambil panas, dari udara hangat yang dilewatkan di evaporator. 
Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigerant di dalam evaporator dan gas yang
mempunyai panas latent tersebut mengalir ke dalam compressor,
 selanjutnya proses tersebut berulang kembali.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar